KOMPONEN EKOSISTEM DI SEKITAR WILAYAH DAS RIAM PANGGAR


KELOMPOK 5A :
Fitra Muthia Khanza
Ria Anggraeni De lang lang Buana
Dhimas Aji Kusuma
Janpri Lubis
Fachrur Rozi

Latar Belakang
Sumber daya air merupakan salah satu komponen ekosistem yang sangat dibutuhkan kehadirannya sepanjang masa. Hampir seluruh kegiatan hidup di muka bumi ini tidak terlepas dari sumber day air. Daerah aliran sungai (DAS) Riam Panggar merupakan salah satu DAS yang terletak di Kabupaten Bengkayang. DAS Riam Panggar terletak di Kecamatan Tujuh Belas Desa Pisak Dusun Segonde dan merupakan DAS yang sealiran dengan Riam Merasap. DAS Riam Panggar merupakan salah satu daerah aliran sungai yang dijaga karena salah satu prioritas untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan sebagai wilayah pengembangan wisata di Kecamatan Sanggau Ledo.

Tujuan 
1. Mampu mengukur luasaan kanopi dalam satu basal area di daerah aliran sungai Riam Panggar.
2. Mampu menghitung jumlah biodeversitas dan ketebalan serasah di daerah aliran sungai Riam Panggar.

Letak Geografis
Kabupaten Bengkayang adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat. Ibu kota kabupaten terletak di Bengkayang. Sebelumnya tergabung dalam kesatuan wilayah Kabupaten Sambas, yang kemudian dimekarkan menjadi 3 daerah otonom, yakni Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, dan Kota Singkawang. 
Secara geografis, kabupaten Bengkayang ini terletak di antara 0033’00” Lintang Utara sampai 1030’00” Lintang Utara serta diantara 108039’00” Bujur Timur sampai dengan 110010’00” Bujur Timur. Secara keseluruhan, luas wilayah Kabupaten Bengkayang adalah sebesar 5.396,30 km2 atau sekitar 3,68 persen 

Batas Administrasi
Luas Wilayah Kabupaten Bengkayang sebesar kurang lebih 53.963.000 Ha atau 3,68% dari luas Wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Luas wilayah laut Kabupaten Bengkayang sejauh 12 mil laut adalah 102.672 Ha dan luas wilayah laut sejauh 4 mil laut adalah 18.400 Ha. Panjang garis pantai Kabupaten Bengkayang dari Sungai Duri sampai ke Tanjung Gondol adalah sepanjang kurang lebih 68,5 km dan perbatasan Negara sepanjang 76,564 km.

                             Peta Administrasi Kabupaten Bengkayang

Topografi 
Ada dua kondisi alam yang membedakan wilayah Kabupaten Bengkayang. Kondisi alam yang pertama adalah pesisir pantai. Keseluruhan wilayah pesisir ini termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan. Kondisi alam yang kedua adalah daratan dan perbukitan yang terdiri dari Kecamatan Capkala, Monterado, Samalantan, Sungai Betung, Bengkayang, Teriak, Lumar, Ledo, Tujuh Belas, Suti Semarang, Sanggau Ledo, Seluas, Jagoi Babang, dan Siding.

Daerah Aliran Sungai
Ada tiga Daerah Aliran Sungai (DAS) utama yang melintasi wilayah Kabupaten Bengkayang,yaitu
DAS Sambas : 722.500 Ha
DAS Sungai Raya: 50.000 Ha
DAS Sungai Duri : 24.375 Ha

Peta DAS Kabupaten Bengkayang

LOKASI STUDI
Lokasi studi dilaksanakan di wilayah Riam Pangar yang terletak di Dusun Segonde, Desa Pisak, Kecamatan Tujuh Belas, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat.

Lokasi dan Waktu Pengamatan
Pada pengamatan pengelolaan ekosistem penunjng DAS dilakukan di hutan sekitar daerah aliran sungai Riam Pangar,Sanggau Ledo. Pengamatan dilakuakan pada  21 April 2016 pukul 13.00 WIB pada kondisi lingkungan cerah berawan.  

Alat dan Bahan
Pada pengamatan pengelolaan ekosistem penunjang DAS, terdapat beberapa alat yang digunakan dalam proses pengamatan yaitu : meteran 50 m, frame ukuran 50 x 50 cm 4 buah, penggaris 4 buah, tali raffia 20 x 10 m. Selain alat, terdapat pula bahan yang digunakan dalam pengamatan yaitu serasah pohon di sekitar lokasi pengamatan.

Pengukuran Kanopi Pohon
Tahap pertama yaitu mengukur kanopi pohon dilakukan dengan menetukan luasan pengamatan pohon yang akan dihitung kanopinya. Selanjutnya perhitungan dilakukan dengan mengukur panjang sisi kanan – kiri, depan dan belakang dari pusat pohon. Kemudian, setelah didapat data panjang, dihitung luasan dengan menggunakan rumus 𝜋𝑟^2 atau   1/4 𝜋𝐷^2. Kemudian dijumlahkan semua luasan pohon dalam 1 luasan.

Pengukuran Kanopi Pohon


Denah Pengamatan Luas Kanopi

Tabel Pengukuran Kanopi

Menghitung Biodervitas dan Pengukuran Lilit Batang

Tahap kedua yaitu menghitung biodiversitas dilakukan dengan menghitung jumlah pohon yang sama serta mencatat nama – nama pohon dan mengukur lingkar lilit batangnya dalam satuan luas.
Pengukuran biodiversitas pohon

Pengukuran lingkar lilit batang

Tabel Perhitungan Jumlah Biodiversitas

Mengukur Ketebalan Serasah
Tahap ketiga yaitu mengukur ketebalan serasah dilakukan dengan meletakkan frame yang berukuran 50 x 50 cm pada lokasi pengamatan. Pada luasan yang sebelumnya telah ditentukan, Frame yang disebar secara acak sebanyak 10 frame. Setiap frame dihitung ketebalannya dengan menekan serasah dengan tangan dalam frame lalu diukur dengan penggaris. Pengukuran tiap frame dilakukan sebanyak 10 kali pada posisi tekanan tangannya berbeda – beda, sehinga akan muncul data sebanyak 100.  
Proses pencarian ketebalan serasah

Proses pengukuran ketebalan serasah

Proses pembuatan frame serasah

Tabel Pengukuran Serasah

Kesimpulan
1. Kelas tanaman yang di temukan di kawasan hutan yaitu 6 jenis kelas pohon besar dan 1 jenis kelas pohon inti.
2. Tanaman D7 memiliki kanopi terluas dengan luas kanopi 50,112 m2, sedangkan tanaman D3 memiliki luas kanopi 0,64 m2. Kedua tanaman tersebut jenis tanaman juon dengan ukuran yang berbeda. 
3. Rata-rata ketebalan serasah yang diukur pada hutan di sekitar wilayah Riam Panggar adalah 300 cm/frame, dengan ukuran frame 50 x 50 cm.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel