Jenis - Jenis Klasifikasi Bahan Buangan Udara



Jenis - Jenis Klasifikasi Bahan Buangan Udara -  Partikulat  merupakan pencemar udara yang dapat berada bersama - sama dengan bahan atau bentuk pencemar lainnya. Partikel dapat diartikan secara murni atau sempit sebagai bahan pencemar udara yang berbentuk padatan. Namun dalam pengertian yang lebih luas dalam kaitannya dengan masalah pencemaran lingkungan, pencemaran partikel dapat meliputi berbagai macam bentuk, mulai dari yang sederhana sampai dengan yang rumit atau kompleks yang kesemuanya merupakan bentuk pencemaran udara, diantaranya dapat berupa keadaan - keadaan sebagai berikut :

  1. Aerosol merupakan istilah umum yang menyatakan adanya partikel yang terhambur dan melayang diudara.
  2. Fog atau kabut merupakan aerosol yang berupa butiran-butiran air yang berada di udara.
  3. Smoke atau asap merupakan aerosol yang berupa campuran antara butir padatan dan cairan yang terhambur melayang diudara.
  4. Dust atau debu merupakan aerosol yang berupa butiran padat yang terhambur dan melayang di udara karena adanya hembusan angin.
  5. Mist artinya mirip dengan kabut. Penyebabnya merupakan butiran-butiran zat cair yang terhambur dan melayang di udara (bukan butiran air).
  6. Fume artinya mirip dengan asap hanya saja penyebabnya merupakan aerosol yang berasal dari kondensasi uap panas (khususnya uap logam).
  7. Plume merupakan asap yang keluar dari cerobong asap suatu industri (pabrik).
  8. Haze merupakan setiap bentuk aerosol yang mengganggu pandangan di udara.
  9. Smog  merupakan bentuk campuran antara smoke dan fog.
  10. Smaze merupakan bentuk campuran antar smoke dan haze.
  11. Fly ash (abu terbang) merupakan salah satu residu yang dihasilkan dalam pembakaran dan terdiri dari partikel-partikel halus. Abu yang tidak naik disebut bottom ash. Dalam dunia industri, fly ash biasanya mengacu pada abu yang dihasilkan selama pembakaran batubara.

Karbonmonoksida atau CO

Karbonmonoksida merupakan suatu gas yang tak berwarna, tidak berbau, dan juga tidak berasa. Gas CO dapat berbentuk cairan pada suhu di bawah minus 192oC.Gas CO sebagian besar berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dengan udara, berupa gas buangan. Kota besar yang padat lalu - lintasnya akan banyak menghasilkan gas CO sehingga kadar CO dalam udara relatif tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan. Selain dari itu gas CO dapat pula terbentuk dari proses industri. Secara alamiah gas CO juga dapat terbentuk, walaupun jumlahnya relatif sedikit, seperti gas hasil kegiatan gunung berapi, proses biologi dan lain-lainnya.

Nitrogen Oksida atau NOx  

Nitrogen oksida sering disebut dengan NOx karena oksida nitrogen mempunyai 2 macam bentuk yang sifatnya berbeda, yaitu gas NO2 dan NO. Sifat gas NO2 merupakan berwarna (yaitu merah kecoklatan) dan berbau (tajam menyengat hidung), sedangkan gas NO tidak berwarna dan tidak berbau.

Belerang Oksida atau SOx

Gas belerang oksida atau SOx terdiri atas gas CO2 dan gas CO3 yang keduanya mempunyai sifat berbeda. Gas CO2 berbau tajam dan tidak mudah terbakar, sedangkan gas CO3  bersifat sangat reaktif dan mudah bereaksi dengan uap air yang ada diudara untuk membentuk asam sulfat atau H2 SO4. Asam Sulfat ini sangat reaktif, mudah bereaksi (memakan) benda-benda lain yang mengakibatkan kerusakan, seperti proses pengkaratan (korosi) dan proses kimia lainnya.

Hidrokarbon atau HC

Hidrokarbon atau sering disingkat dengan HC merupakan pencemaran udara yang dapat berupa gas, cairan maupun padatan. Dinamakan hidrokarbon karena penyusun utamanya merupakan atom karbon dan atom hidrogen yang dapat terikat ( tersusun) secara ikatan lurus (ikatan rantai) atau terikat secara ikatan cincin (ikatan tertutup). Jumlah atom karbon (C) dalam senyawa hidrokarbon akan menentukan bentuknya, apakah akan berbentuk gas, cairan, atau padatan. Pada suhu kamar umumnya HC suku rendah (jumlah atom C sedikit) akan berbentuk gas, HC suku menengah (jumlah atom C sedang) akan berbentuk cairan, dan HC suku tinggi (jumlah atom C banyak) akan berbentuk padatan.

Dalam bidang kimia, hidrokarbon merupakan sebuah senyawa yang terdiri dari unsur atom karbon (C) dan atom hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik.

Sebuah hidrokarbon aromatik atau arena (kadang juga disebut hidrokarbon aril) merupakan hidrokarbon dengan ikatan tunggal dan atau ikatan ganda di antara atom-atom karbonnya. Konfigurasi 6 atom karbon pada senyawa aromatik dikenal dengan cincin benzena. Hidrokarbon aromatik dapat berupa monosiklik atau polisiklik.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel