Upgrade Potensi Ekonomi Digital di Daerah 3T Bersama Dayamaya



Upgrade Potensi Ekonomi Digital di Daerah 3T Bersama Dayamaya - Di era jaman sekarang ini banyak masih di negara Indonesia daerah yang tertinggal mengalami belum tersentuhnya bisnis online, internet, dan bahkan masih belum merata bagaimana bisa memajukan ekonomi di daerahnya melalui digital atau internet. 

Karena ini merupakan tantangan bagi semua elemen masyarakat dan stakeholder dari pemerintah juga turut andil dalam membangun sekaligus mengembangkan potensi ekonomi digital di daerah yang masih terluar, terdepan, dan tertinggal.

Berkat adanya start up membawa angin segar kepada masyarakat yang mengalami daerah tertinggal mendapatkan peluang untuk bisa meningkatkan taraf kehidupans masyarakat 3T. Dengan adanya stakeholder dari pemerintah yaitu BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi), Kementerian Komunikasi dan Informatika melaksanakan Program Dayamaya.

Program ini mengajak para pelaku Startup eCommerce, Komunitas, Kelompok masyarakat dan UMKM digital bersinergi mengupgrade potensi serta membuat solusi tepat guna bagi masyarakat di daerah 3T. Melalui adanya peran startup, komunitas, dan UMKM yang terlibat, diharapkan dapat mempercepat kemajuan di daerah 3T. Saat ini sudah ada lima inisiatif, dari 18 yang terpilih pada tahun 2019, yang mulai berproses di kalangan masyarakat. Kita sangat yakin dengan peran serta mereka, akan segera terjadi perubahan di daerah 3T untuk mengubah takdir masyarakat Indonesia menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Namun kali ini saya akan menjelaskan hanya 3 inisiatif yang ada saat adanya program dayamaya ini yang mewakili dari pemerintah Kominfo yaitu Atourin, Cakap, dan Jahitin.

1. Atourin


Atourin merupakan perusahaan teknologi di sektor pariwisata yang menyediakan jasa dan layanan, baik secara online maupun offline (tatap muka) untuk industri pariwisata Indonesia. Pada 2019 Atourin berkesempatan menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi pemandu wisata di Natuna melalui Program Dayamaya.

Reza Permadi selaku anggota Tim Operasional Atourin mengatakan pada 2019 terdapat 10 pemandu wisata di Natuna yang sudah memiliki lisensi atau izin. Mereka lebih berani melakukan self branding  atau branding sendiri sekaligus memanfaatkan media sosial untuk melakukan promosi. Harapannya ke depan semakin banyak lagi pemandu wisata berlisensi yang ada di Natuna.

Di masa pandemi Autorin mengadakan pelatihan daring atau melalui virtual online bagi pemandu wisata se-Indonesia. Dengan adanya program tur virtual inilah tim Autorin mengajarkan langsung kepada para peserta.

2. Cakap



Cakap yaitu platform online pembelajaran bahasa asing yang mendukung pengembangan khusus wisata dengan cara meningkatkan kemampuan masyarakat dari sisi penguasaan bahasa asing, utamanya bahasa Inggris. Sejak tahun 2019 Cakap menyelenggarakan digital assesment di Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Cakap menggunakan standardisasi The Common European Framework of Reference for Languages (CEFR). Program ini melibatkan sebanyak 250 peserta setingkat pelajar SMA. Kegiatannya dilakukan secara daring melalui ruang belajar digital dalam sebuah kelas online yang diisi oleh guru bahasa inggris (ESL Teacher).

Tommy Yunus selaku CEO Cakap mengatakan kemampuan berbahasa Inggris sangat penting dalam usaha mengembangkan daerah wisata lokal. Bahasa Inggris merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah wisatawan dalam menciptakan pariwisata berkelanjutan agar lebih nyaman saat berkomunikasi.

Sepanjang pandemi ini Cakap menggelar program pelatihan daring bagi para penggiat dan para pelaku pariwisata. Sejauh ini sudah ada beberapa daerah yang mendaftar, yaitu ada provinsi Kalimantan Selatan, Maluku Utara, Sulawesi Utara, dan Bangka Belitung. Peserta terbanyak berasal dari Sulawesi Utara dan Kalimantan Selatan. 

Peserta nantinya akan mendapat akses kelas webinar, materi pembelajaran dalam bentuk e-book, akses video pembelajaran, serta kuis untuk evaluasi dan mengukur kemampuan bahasa inggris selama program. Cakap memberikan pendampingan melalui guru profesional dan fasilitator lokal. Peserta pelatihan mendapat sertifikat penyelesaian di akhir program.

3. Jahitin


Jahitin Academy memberdayakan Sumber Daya Manusia dengan meningkatkan skill para penjahit di Provinsi NTT, khususnya di Sumba Barat dan Sumba Barat Daya. Dengan adanya menggelar workshop pengolahan limbah kain tenun menjadi produk bernilai jual tinggi, seperti cushion pillow.

Jahitin juga dapat membantu para penjahit supaya lebih mudah mengakses pasar lokal dan interlokal. Dampaknya saat ini penjahit di Sumba sudah mendapat akses langsung ke Dinas Perdagangan. Indonesia itu sangat beragam, sehingga pemerintah tidak bisa bekerja sendiri membangun daerah 3T. Peran para startup dan komunitas sangat diperlukan lewat sinergi mempercepat pembangunan di daerah 3T.

Kepala Divisi Layanan Telekomunikasi dan Informasi untuk Masyarakat, Ari Soegeng Wahyuniarti mengatakan kerja sama dengan stakeholders strategis akan membawa perubahan di daerah 3T, utamanya perbaikan dari sisi ekonomi digital. Hal ini berbanding lurus dengan kampanye Berdaya Bersama yang diusung BAKTI Kominfo.

Adanya program Dayamaya mengajarkan kita bisa bahwa startup tidak mungkin selamanya sesuai berjalan sendiri yang dinginkan. Oleh karena itu, akan tiba waktunya startup membutuhkan pihak lain untuk bekerja sama demi kepentingan lebih besar, yang pastinya  untuk masyarakat dan bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia. #Dayamaya #BerdayaBersama

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel