Selamatkan Lingkungan Dengan Cara Tolak Galon Sekali Pakai



Selamatkan Lingkungan Dengan Cara Tolak Galon Sekali Pakai - Dalam kehidupan kita ini pasti banyak yang pro dan kontra dalam melakukan tindakan sehari-hari seperti yang paling sederhana adalah minum. Banyak orang tau di jaman sekarang ini untuk minum air cukup dengan bisa memasak air hujan, membelinya dengan air galon isi ulang (depot), atau dengan cara membeli kemasan air dalam bentuk botol. Nah, apakah kalian tau bahwa dengan memiliki atau menggunakan air galon dari plastik pasti bisa digunakan berkali" atau isi ulang. Namun, ternyata ada juga loh para perusahaan membuat gebrakan baru yaitu galon sekali pakai!! 

Whaat?? galon plastik yang hanya digunakan sekali pakai? bukannya itu bisa merusak lingkungan? yup benar banget sangat bisa merusak lingkungan baik darat maupun laut. Nah disinilah letak pro dan kontranya dan saya akan ulas dalam tulisan ini meskipun banyak pihak yang menggangap bahwa ini sangat bagus untuk pemulung namun perlu di ingat ini sangat bahaya untuk lingkungan. 

Dalam masa pandemi ini kita sangat berhati-hati banget terhadap virus covid-19 yang dimana virus ini menyebar ke Indonesia atau masuk pada bulan Maret 2020. Dari bulan itulah muncul berita bahwa virus covid sudah masuk ke Indonesia dan pemerintah menerapkan sistem lockdown atau PSBB (Pembatasan Sosial Skala Besar). Gunanya adalah untuk mengurangi virus ini tidak terkena oleh masyarakat lainnya. Namun, siapa sangka salah satu produsen perusahaan air minum yang terkenal mengambil keuntungan agar masyarakat mau membeli penggunaan air minum galon sekali pakai yang dimana galon itu hanya saat di pakai sekali dan langsung dibuang supaya masyarakat tidak takut atau khawatir lagi untuk keluar rumah dengan cara beli galon isi ulang. 

Apalagi kita hidup sekarang dengan menerapkan gaya hidup baru atau yang di sebut New Normal yang dulu jarang pakai masker, hand sanitizer juga hampir gak pernah, cuci tangan cuman saat mau makan, kemudian jarang pakai sarung tangan karena hanya berlaku untuk nakes, namun sekarang siapa sangka semua itu berubah dan kita harus wajib pakai masker dan selalu cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer jangan lupa untuk memasuki gedung baik perkantoran, bank, mesjid, mall, pasar swalayan wajib di scan suhunya.

Meskipun di satu sisi sangat bagus agar masyarakat tak perlu khawatir karena akan adanya terinfeksi virus yang dilakukan orang yang memiliki usaha galon isi ulang depot, faktanya mereka sangat safety juga dan menggunakan masker apalagi tangannya selalu di cuci pakai sabun. Sedangkan di satu sisinya kerugian yang di timbulkan oleh galon sekali pakai yaa pastinya adalaha merusak LINGKUNGAN.

Lingkungan boss, kasian banget deh lingkungan kita ini di Indonesia makin hari makin buruk dan merusak lingkungan. Apakah anda pernah mendengar bahwa Indonesia adalah tempat yang banyak sampah bahkan di katakan Indonesia negara sampah oleh negara lain. 

Kenapa kita mau sih di sebut negara penghasil sampah?? pikirkan dampaknya sebagai negara yang besar dan kaya alamnya alangkah baiknya negara ini tetap terjaga lingkungannya supaya anak cucu kita di masa depan tidak terkena dampak hasil dari kerusakan yang kita perbuat di masa yang sekarang atau di abad yang sekarang ini.




Oh iya, baru-baru ini beredar adanya iklan galon sekali pakai yang ramah lingkungan? ah yaki, menurut saya malah merusak lingkungan. Apakah galon sekali pakai ramah lingkungan, sepertinya itu hanya Gimmick saja.

Akan tetapi harus didalami dulu atau di teliti lebih lama. Apa yang dimaksud dengan ramah lingkungan? kita mungkin ada sebagian yang tau material yang digunakan dalam produk galon sekali pakai memang berbeda dengan galon guna ulang atau galon isi ulang. Karena untuk bahan atau material galon isi ulang dirancang sedemikian rupa supaya bisa digunakan berkali-kali. Sedangkan untuk galon sekali pakai, bahannya saja menggunakan plastik jenis PET (Polyethylene terephthalate). Material plastik jenis itu dapat didaur ulang, tapi bukan berarti produk galon sekali pakai ramah lingkungan. Sebab harus memperhatikan apakah galon sekali pakai itu benar-benar terserap ke industri daur ulang plastik.



Kata guru besar IPB dan Dirjen KLHK terkait air kemasan galon sekali pakai menurut dia pemerintah harus mengkaji dan meminta menegur perusahaan-perusahaan produsen air kemasan galon sekali pakai Le Minerale dan Cleo karena bertentangan dengan kebijakan pemerintah tentang penurunan limbah plastik. Saat ini pemerintah melalui KLHK sudah mengeluarkan kebijakan phase out bebarapa jenis produk dan kemasan produk sekali pakai sebagaimana diatur dalam Permen LHK No. P.75/2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.

Bahkan bapak presiden Jokowi juga telah mengeluarkan Perpres No. 83 tahun 2018 yang membahas rencana aksi strategis untuk memerangi sampah laut dari 2018 hingga 2025. Targetnya bukan main harus mampu mengurangi sampah plastik hingga 70 persen. Sebelumnya Presiden Joko Widodo juga telah mengeluarkan Perpres 97 tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional tentang Pengelolaan Sampah (JAKSTRANAS).

Jadi ayoo semua TOLAK GALON SEKALI PAKAI dan mengisi petisi ini change.org/tolakgalonsekalipakai 


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel