Belajar Bahasa Isyarat Untuk Mengenal Sahabat Kita Yang Bisu-Tuli




Belajar Bahasa Isyarat Untuk Mengenal Sahabat Kita Yang Bisu-Tuli - Indonesia yang kaya dengan bahasa daerah, dipersatukan Bahasa Indonesia. Walau tiap daerah ada bahasanya masing-masing, sebagai persamaan dibuatlah Bahasa Indonesia. Namun berbeda dengan teman kita yang bisu dan tuli, Bahasa yang digunakannya adalah Bahasa Isyarat SIBI atau BISINDO. Kalau tidak ada yang bisu-Tuli disekitar kita, mungkin tidak terpikirkan untuk mempelajari Bahasa ini. Sedangkan para sahabat kita tersebut, sudah berjuang begitu panjang untuk suara mereka terwakili. 

Tak Kenal Maka Tak Sayang 
Mungkin Anda pernah mengingat dikala masih jaman semua orang menonton tayang berita dan ada orang dilayar bagian bawah menterjemahkan isi berita dalam bahasa insyarat. Walau hanya untuk tayangan berita, namun sempatlah bahasa isyarat digunakan untuk menjangkau para penggunanya. 
Bila tayangan tersebut masih dilakukan, khalayak umum akan bisa mempelajarinya secara tidak langsung. Karena ada gerakan tangan dan suara penyiar berita yang bisa dipelajari dari tiap gerakan apa maknanya. Siapa tahu awalnya bermula dari tayangan berita, namun bisa merambah keberbagai media dan fasilitas publik lainnya. Yuk, mengenal lebih dekat tentang bahasa isyarat ini. 

1. Pengertian 
Secara harfiah bahasa isyarat adalah bahasa yang menggunakan gerakan tubuh, tangan dan bibir untuk memvisualisasikan perkataan. Di Indonesia penggunaannya tergantung dengan wilayah dan daerah, karena secara umum ada dua bahasa isyarat yang dipakai oleh para sahabat kita yang tuli ini.

2. SIBI atau BISINDO
Secara kasat mata perbedaannya dapat dilihat bahwa pengguna SIBI (Bahasa Isyarat Indonesia) menggunakan satu tangan. Pengguna BISINDO (Bahasa Isyarat Bahasa Indonesia) menggunakan dua tangan. Bila Bahasa isyarat SIBI adalah mengembangan dari ASL (American Sign Language) sedangkan BISINDO adalah pengembangan dari kesulitan yang dihadapi kala menggunakan SIBI. 

Seperti layaknya bahasa yang mengadaptasi dari Bahasa asing, akhirnya ada beberapa penyesuaian untuk lebih mudah digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Karena BISINDO menekankan penggunaan bahasa yang digunakan oleh ibu dan keluarga, maka lebih banyak penggunaannya di Indonesia. Bahkan tayangan berita dengan bahasa isyarat pun menggunakan dua tangan ketika berbicara. 

3. Opsi Lain Untuk Komunikasi
Karena belum meluasnya penggunaan bahasa isyarat dimasyarakat. Para sahabat yang bisu-tuli juga diajarkan kemampuan untuk membaca bibir dan berkomunikasi dengan menggunakan tulisan. Jadi, bicaralah dengan gerakan bibir yang tegas dan tidak terlalu cepat agar perkataan Anda dapat mereka pahami. 

Namun, ketahuilah, cara ini melelahkan bagi mereka. Selain itu, kesempatan mereka bicara terbatasi dengan ada tidaknya penterjemah yang dapat menjelaskan dengan sangat tepat ucapan lawan bicara. Bila diluangkan waktu untuk mengenal bahasa isyarat, tentu percakapan dengan sahabat kita yang bisu-tuli akan jadi jauh lebih mudah

4. Ekspresi dan gerak Tubuh 
Bisu-tuli adalah keadaan dimana seseorang tidak dapat berbicara. Sehingga mereka menangkap ekspresi wajah, gerakan tubuh dan terutama gerakan mata dengan jauh lebih peka dibandingkan orang kebanyakan. Oleh karena itu, bila Anda menunjukan ketertarikan untuk berkomunikasi, walau tidak menguasai bahasa isyarat, mereka akan sangat senang.

Hal yang sama juga bisa terlihat bila gerak tubuh dan ekspresi wajah Anda enggan berinteraksi dengan mereka. Karena ada usaha lebih untuk dapat melakukan bahkan percakapan yang paling sederhana. Jadi, hindari membuat gerakan negatif ini untuk tidak memberikan kesan yang tidak nyaman bagi sahat kita ini. 

Berikanlah perhatian yang lebih pada sahabat kita tersebut yang harus menemui tantangan untuk dapat membagi pendapat dan melibatkan diri dalam percakapan. Secara umum pilihan sekolah, teman dan pekerjaan pun menjadi sangat terbatas. Tidak ada salahnya mempelajari bahasa isyarat SIBI atau BISINDO sebagai salah satu keterampilan Anda. Karena kemampuan jarang ini bisa sangat membantu orang lain.  

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel