Tips Ampuh Sukses Belajar Investasi Saham 2020


Tips Ampuh Sukses Belajar Investasi Saham 2020 - Bagaimana cara berinvestasi saham yang santai tak harus di depan komputer atau laptop terus? sebelumnya anda harus tau dulu seluk beluk kalau dalam invetasi saham itu ada dua aliran.

Growth Investing

Adapun yang pertama growth investing yang umumnya analisisnya berdasarkan dengan analisa teknikal, jadi kalo yang pertama ini beli saham berdasarkan pertumbuhan sahamnya, kadang saja tidak melihat harganya mahal atau murah jadi wajar saja setelah beli saham harus diawasi terus setiap saat. Jika anda orang yang sibuk maka disarankan jangan memilih aliran ilmu yang pertama. diatas, karena sistem model bermain sahamnya harus melihati atau menonton komputer sepanjang hari dan setiap waktu.

Value Investing

Lalu ada lagi nih aliran lainya namanya yaitu value investing, sedang pelakunya disebut value investor. Kalau yang kedua ini beli sahamnya berdasarkan analisa fundamental dan valuasi/harga sahamnya. Kemudian untuk aliran kedua ini jika saham tertentu harganya mahal maka akan dijauhi dan bila murah dan faktor lainnya mendukung maka baru ia akan membelinya. Lalu bagaiman cara membelinya?? bagaimana cara menilai atau menghetahui harga saham murah atau mahal? Nah, harga saham murah atau mahal bukan dilihat dari nominalnya tapi berdasarkan penilaian rasio pada harganya. Orang yang terkenal sangat ahli dan jago dalam investasi saham dengan teknik value investing adalah warren buffet, hanya dengan mengunakan dua penilaian rasio,yaitu dengan PBV dan PER. Dengan cara menentukan murah atau mahalnya saham bukan dari harga sahamnya,harga saham Rp. 50 bukan berarti lebih murah dari harga saham yang Rp. 5.000 karena semua kembali ke nilai buku terbarunya atau istilahnya book value.

Dalam praktek analisis value investing, bahkan dari investor sekelas warren buffet sekalipun, beliau dalam menilai apakah saham itu akan murah atau tidak selalu melihat dua rasio ini PBV dan PER. PBV adalah singkatan dari Price To Book Value, sedangkan PER singkatan dari Price To Earning Rasio,dan berikut rumus dari PBV :

PBV = HARGA SAHAM / BOOK VALUE

Adapun book value ini bisa didapatkan dari nilai ekuitas perusahaan di bagi dengan jumlah saham yang beredar ( BV = ekuitas / jumlah saham) semakin tinggi nilai dari PBV ini maka semakin mahal harga sahamnya, dan sebaliknya semakin rendah maka samakin murah dan semakin layak di beli sedangkan untuk mencari rasio PER maka rumusnya adalah :

PER = harga saham/EPS

Nah, adapun cara mengetahui EPS atau Earning Per Share dari saham maka caranya adalah dengan membagi laba bersih perusahaan dengan jumlah saham yang beredar. Pada nilai PER juga demikian semakin tinggi maka semakin mahal harga sahamnya den semakin rendah nilainya maka akan semakin murah harga sahamnya.

Cara Jitu Nabung Saham Online = Dollar Cost Averaging (Salah Satu Value Investing)
maksud ajakan " ayoo nabung saham!!" dari BEI  sebenarnya itu mengajak kita untuk melakukan investasi saham dengan teknik Dollar Cost Averaging (DCA). Pengertian dari DCA sendiri sebenarnya adalah teknik membeli saham yang sama secara nyicil atau bertahap dan konsisten dalam jumlah rupiah yang sama tiap saat beli,  lebih jelasnya ,ketentuan dan cara nabung saham kurang lebih sebagai berikut :
  1. Mulai membeli saham pada saat harganya jatuh, tapi fundamentalnya tetap mendukung. kemungkinan jatuhnya harga saham hanya karena isu, rumor atau gejolak pasar jangka pendek akan lebih bagus lagi karena mengikuti rumor di berita baik elektronik maupun media massa.
  2. Membeli saham yang sama secara terus menerus dalam jangka waktu pendek, menengah, dan panjang.
  3. Saham yang akan dibeli dari perusahaan besar yang memiliki kinerja yang baik (minimal 5 tahun terakhir).
  4. Belinya secara bertahap atau kontinyu
  5. Waktu saat belinya ditetapkan misalnya per bulan atau per kuartal, tanpa memperhatikan berapa pun harganya baik itu harganya lagi tinggi/mahal atau pun lagi murah/turun.
  6. jumlah dana yang akan digunakan bisa sama setiap kali beli, akan tetapi lebih baik beli sedikit (lembar saham) saat harga naik dan beli lebih banyak saat harga lagi turun.

Dengan adanya istem investasi saham bertahap dengan DCA ini berbeda dengan para trader saham pada umumnya karena kita membeli saham bukan untuk tujuan dijual lagi dalam jangka pendek, tapi beli bertahap kemudian disimpan terus dalam jangka panjang dengan waktu lama, kalau perlu sampai 10 tahun lebih.

Karena teknik menabung saham ini yang jangka pajang, maka saham yang dipilih harus dari perusahaan yang sudah terbukti kinerjanya, sudah terbukti bukan scam atau masih bau kencur bayi. Nah!! untuk itu bagaimana cara mengetahuinya? berikut beberapa hal yang harus anda perhatikan :
  1. Memilih saham yang perusahaannya sudah lama berdiri atau beroperasi lebih dari 3, 5, 7, 9 tahun.
  2. Manajemen atau mengatur perusahaan dari orang orang baik dan tidak pernah bermasalah, ini sangat penting hal ini untuk menghindari perusahaan bangkrut di kemudian hari.
  3. Perusahaanya terbesar dan merupakan leader di sektornya. Contoh di sektor consumer adalah saham INDF / indofood tbk. yang bisa dibilang rajanya mie atau indomie instan. Belilah saham yang terkenal alias dikenal banyak oarang.
  4. Prospek usaha dan pertumbuhan laba jangka panjang yang sangat menjanjikan.
  5. Labanya atau keuntungan terus tumbuh dilihat dari data 10 atau 5 tahun terakhir.
  6. Bisnisnya sederhana dan mudah dimengerti oleh kaum umum atau masyarakat umum.
  7. Sahamnya mempunyai liquiditas baik, kalau bisa yang masuk LQ45 (45 daftar saham terlikuid) saat pertama kali beli. Likuid maksudnya ramai ditransaksikan di pasar saham. Jadi sangat mudah setiap kali mau nyicil belinya.
  8. Pilihlah beberapa saham yang memiliki fundamental bagus (labanya terus bertumbuh dalam 5 tahun terakhir)kemudian dari beberapa pilihan tersebut pilih satu yang terbaik untuk anda sendiri.
  9. Grafik bisa dilihat dengan tampak terus tumbuh dari waktu ke waktu.

Contoh Kongkrit Real Penerapan Cara Nabung Saham Secara Nyicil dan Hasilnya 
Dengan menggunakan teknik ini bukan sekedar teori belaka, karena sudah banyak investor terkenal atau hebat yang berhasil menerapkannya, bahkan mampu menjadi orang terkaya didunia dengan metode ini. Salah satu tokoh di bidang ini, Luice Thomlinson pernah melakukan penelitian mendalam mengenai investing strategy ini dari 1929 sampai 1952 dimana hasilnya mampu mencapai 20% lebih hasilnya setiap tahun. Tentu saja ini lebih tinggi dari nilai keuntungan deposito yang di bank.

Para tokoh lainnya yang juga melakukan ini adalah Warren Buffet yang mana ia melakukan stategy ini melalui dana yang masuk dari partnershipnya secara berkala. salah satu contohnya misalnya ia membeli saham Coca Cola secara bertahap atau angsuran mulai dari 1980an pada tahun 1990 harga sahamnya naik dikisaran $4 per saham dan WB sudah mengoleksi kurang lebih $1 milyar (bukan rupiah lho ya guyss) saham Coca Cola dan kurang lebih 8 tahun setelahnya harga saham naik menjadi $40 atau 10 kalilipat dari harga awal. Dan karena itu Warren Buffet secara bertahap terus mengoleksi saham Coca Cola ini, diketahui bahwa pada saat ini nilai investasinya di perusahaan minuman bersoda tersebut sudah mencapai  $15 milyar kalau di rupiahkan sekitar 100 Triliun

Adapun Saham Yang Tidak Layak Untuk Investasi Jangka Panjang
Jikalau kamu berminat investasi jangka pendek, menengah, panjang dengan mengikuti slogan mari nabung saham dari bursa efek indonesia maka pastikan hindari beberapa kriteria saham berikut :


  1. Jangan membeli saham yang grafik jangka panjangnya tidak menunjukan kenaikan, karena salah satu contohnya adalah perusahaan gas negara tbk atau kodenya PGAS sekalipun sebenarnya saham ini dari saham plat merah milik (saham pemerintah) yang fundamentalnya selalu bagus silahkan cek sendiri grafiknya di google dengan mengetikan PGAS
  2. Menghindari investasi jangka panjang pada saham pertambangan (seperti nikel, batu bara, minyak bumi, emas dll) kenapa dan ada apa? Jadi anda harus tau, karena saham tambang sangat dipengaruhi harga jual hasil pertambangan tersebut, sehingga kadang walau fundamentalnya lagi baik kalau isu harga pokoknya akan turun maka tetap saja harganya juga ikut turun.
  3. Harus hindari saham perkebunan (seperti kelapa sawit) kurang lebih alasannya sama dengan diatas guyss
  4. Jangan membeli saham yang dari kategori saham tidak liquid atau jarang ada ditransaksikan karena salain sulit beli nyicil, jualnya juga bisa sangat sulit. Kalau misalnya tetap tidak ramai saat sudah dipegang lama terkadang juga, saham ini votalitas atau naik turunya harga tidak stabil.
  5. Haram atau jangan beli saham gorengan untuk jangka panjang kenapa? karena jenis saham ini cenderung naiknya bukan karena perusahaannya memang bagus tapi karena sengaja dikerek agar harganya naik dengan metode tertentu dan ini bisa menipu anda.
  6. Laba atau untung tidak setabil ini cendrung sama dengan poin 2 dan 3 diatas karena memang saham tersebut harganya fluktuatif dan jangka panjangnya kurang bagus

secara garis besar atau kesimpulan itulah kriteria saham yang harus dihindari kalau mau investasi untuk jangka panjang diatas 5 tahunan.

Apa Keuntungan Bermain atau Beli Saham? 
Pertanyaan tentang saham yang paling sering ditanyakan pemula adalah salah satunya ini.jadi kalau kamu bermain saham maka ada 2 keuntungan yang akan kamu dapatkan,yaitu capital gain dan deviden

Capital Gain
Jikalau capital again diperoleh dari selisih antara harga jual dan harga beli saham diawal.ini aeperti dalam pedagangan biasa,kalo kamu investasi atau beli tanah seharga 10 juta kemudian kamu jual dengan harga 50 juta maka selisih itulah keuntungannmu.

Deviden
Sedangkan deviden,di dapat dari bagi hasil keuntungan emitmen tiap tahunnya hanya saja ini tidak mesti nunggu satu tahun.

Berapa keutungan rata rata dari investasi saham?
Dalam berbagai diskusi tentang dunia saham,pertanyaan ini juga sering muncul. yaaa apalagi kalau bukan rasa penasaran newbie atau yang baru mau masuk dalam dunia saham. Jadi rata rata penghasilan dari saham dikisaran 15-20% per tahun saja. Terkadang tergantung kondisi IHSG (Index Harga Saham Global). Kalau saja IHSG lagi uptrend maka kenaikan dan keuntungan juga tinggi, itu juga tergantung dari saham yang anda pilih. Terkadang ada yang sampai 30% bahkan 50% per tahunnya, tapi itu juga tidak bisa sering karena kalau dirata rata tetap akan berkisaran 15% tersebut.

Menimalisir Resiko Investasi Saham
Invetasi  dunia saham dikenal  juga dengan investasi yang high risk, high return maksud dari high risk high return adalah bahwa jika kamu berinvestasi saham maka besar kemungkinan kamu akan mengalami kerugian, namun untuk sebaliknya akan berpeluang mendapat keutungan berlipat.

Perlu untuk diketahui bahwa siapapun dia dan seberapa banyak pun ilmu yang telah ia dapatkan dalam teori bermain saham maka dipastikan kalau ia tetap akan mengalami kerugian dulu diawalnya, entah itu banyak atau sedikit kenapa demikian? simak berikut penjelasannya!!

Jadi, karena seseorang yang ingin naik tingkat ke tahap master dalam trading saham tidak hanya butuh ilmu,tapi juga butuh pengalaman panjang dan lama. Syarat untuk menjadi master dalam saham kurang lebih sama dengan syarat beli properti kalau dunia broker property sering dikatakan bahwa syarat beli property itu ada 3, pertama lokasi, kedua lokasi ketiga lokasi. Nah, kalo di dalam dunia trading saham syarat untuk berhasil hampir sama dengan diatas, walau sedikit berbeda yaitu pertama ilmu yang kedua adalah pengalaman dan yang ketiga pengalaman lagi

Adapun hal cara yang perlu diperhatikan agar megurangi resiko saham ,adalah sebagai berikut :

1. Miliki portofolio saham yang ideal dan bagus

2 hal dibawah ini sebenarnya porsi yang pas agar bisa terhindar atau paling tidak meminimalisir kerugian bermain saham atau lebih tepatnya resiko investasi, karena obligasi, reksadana, emas dan lainya juga termasuk di dalamnya.

a. Jangan berinvestasi saham pada satu saham saja

sebenarnya semakin apapun kamu pada saham yang akan di beli bahwa harganya akan naik dan tidak mungkin turun tetap saja kamu tidak boleh mengunakan semua dana yang kamu miliki untuk membeli saham itu saja, untuk semua dana yang dimiliki resikonya sangat besar. Dikarenakan seahli apapun kamu dalam trading saham tetap saja tidak bisa memastikan bahwa saham tersebut tidak akan turun.

Selain itu juga, sebagus apapun fundamental perusahaan tetap saja ada faktor lain yang bisa membuat saham turun, entah IHSG, kondisi ekonomi makro dan global ataupun yang lebih parah krisis terjadi maka dipastikan semua saham akan beramai ramai berjatuhan perlahan atau bersamaan.

Jadi solusinya yang tepat usahakan dalam portofolio saham yang kamu miliki ada 3 saham yang berbeda didalamnya.soal jumlah sebenarnya terserah masing masing investor, yang penting tidak satu itu saja.

b. Beli saham dari sektor yang berbeda beda

Selain memiliki kehati hatian dengan menetapkan jumlah saham yang dibeli, kamu bisa juga menerapkan cara mengatasi kerugian saham dengan membeli saham yang berbeda sektor. Misalnya saja di tahun 2018 ini saham betubara pada naik semua, maka yang kamu lakukan jangan membeli saham batubara semua, sekalipun itu untuk membeli 5 saham batubara yang berbeda beda.

Caranya yaitu mungkin beli saham batubara saja buat jaga jaga kalau ada salah satu yang tidak naik atau naik tapi sedikit dan selebihnya bagi ke sektor yang berbeda misalnya beli saham kontruksi 2,saham consumer 2 dan lainya

Tujuannya untuk berhati hati kalau sektor yang diunggulkan ternyata sahamnya berbalik turun risk return karena ada sentimen negatif yang muncul dan lagi lagi seperti contoh diatas kalaupun ada beberapa saham yang turun maka turunya pun kalau di total tetap tidak seberapa

2. miliki tujuan investasi yang jelas dan terencana

pada dasarnya investasi adalah rencana, rencana dari posisi keuangan A ke posisi keuangan B, sedangkan saham adalah kendaraannya. jadi investasi saham adalah merencanakan sebuah perpindahan keadaan keuangan anda sekarang menuju ke keadaan keuangan yang diinginkan dengan menaiki kendaraan saham, yang jadi pertanyaannya apakah posisi sekarang ini sudah siap menggunakan kendaraan saham? bila belum memiliki dana darurat, cashflow masih plus minus tiap bulannya, maka cenderung di tengah jalan akan menarik dana saham disebabkan ada kebutuhan darurat yang harus di bayarkan padahal pada saat itu saham sedang turun dratis harganya, maka kerugianlah yang akan didapat.

Idealnya mengunakan investasi saham setelah pondasi keuangan anda terbentuk dengan kuat dan memiliki proteksi diri, setelah itu gunakan investasi saham untuk mewujudkan keinginan keinginan finansialmu. Dengan memiliki tujuan investasi dan rencana yang jelas memungkinkan kamu menentukan jenis saham apa yang bisa mewujudkan tujuan kamu, stategi terbaik bermain saham apa yang cocok untuk tujuan investasimu, dan yang paling terpenting memiliki persiapan yang matang akan segala kondisi yang pada akhirnya kamu tidak akan dikendalikan oleh emosi kamu saat harga saham naik dratis atau turun dratis. Karena kedua hal kondisi tersebut sama sama memberikan peluang keuntungan bila kamu memiliki rencana yang matang.

3. Menguji coba kemampuanmu dengan simulator atau akun demo

Tidak kalah penting sebelum kamu membelanjakan uang untuk membeli saham dan ingin mendapatkan pengalaman pahit manisnya saham yang artinya kamu harus menghilangkan banyak uang untuk mendapat pengalaman. Mengapa tidak mencoba pengetahuanmu dalam simulator games saham yang sudah banyak di internet dan semua itu gratis untuk mencoba.

Banyak juga perlombaan trading yang patut kamu coba, dengan mengikuti perlombaan kamu bisa mengukur seberapa besar kemampuan yang kamu miliki, namun tak hanya mengincar hadiah yang cukup lumanyan. Saat kamu memenangkan perlombaan saat itu kamu sudah meninimalisir resiko bermain saham dari kebanyakan orang. Setelah kamu mahir dan memiliki strategi yang menghasilkan dan gemirlang, barulah kamu terjun langsung dengan uang asli itu pun disarankan tidak langsung banyak, sedikit-sedik terlebih dahulu tujuannya untuk mencari pengalaman nyatanya.

Ingatlah selalu keserakahanlah yang pada akhirnya menghilangkan uang kamu, tapi sebaliknya pendidikan dan pengalaman yang akan menghasilkan untung berlipat. Investor cerdas menukar waktu mereka untuk mendapatkan pendidikan dan pengalaman sedangkan investor merugi menukarkan uang mereka untuk pengalaman.

4. Berfikir tajam dan realitis, jangan serakah sesuaikan saja dengan kebutuhan

Berinvestasi jangka panjang menuntut disiplin dan emosi yang terkendali, tidak jarang di tengah jalan banyak godaan godaan cepat kaya dengan hot tips - hot tips pembelian saham tertentu, jiwa serakah kamu mungkin akan terpancing sehingga menghancurkan rencana dan tujuan investasi kamu di awal  atau malah bisa menghilangkan semua uang kamu yang telah lama anda kumpulkan, karena yang berbau hot tips - hot tips itu memiliki resiko yang tinggi.

Sebelum melakukan investasi buatlah tujuan kamu, hitung berapa waktu yang diperlukan untuk mewujudkanya dan berapa uang yang perlu di siapkan tiap bulannya, tujuan pun harus sesuai kebutuhan dan kemampuan menabung tiap bulannya, jangan tergoda ingin cepat kaya lebih baik disiplin menabung dalam jangka waktu yang lebih lama dan berusaha meningkatkan pendapatan kamu agar bisa menambah jumlah dana untuk menabung saham sehingga  bisa mempersingkat pencapaian investasi kamu.

5. Hitung rasio untung ruginya saham

Dalam memilih saham yang akan kita beli rasio ini patut dipertimbangkan, bila anda memiliki modal 10 juta dan menemukan dua pilihan saham,yakni : yang satu memiliki peluang untung 1 juta per tahunnya sedangkan bila rugi peluangnya seratus ribu pertahunnya sehingga rasio untung ruginya 10 : 1. Sedangkan ada pilihan kedua memiliki peluang untung 1,5 juta pertahunnya sedangkan peluang ruginya dua juta pertahunnya sehingga rasio untung ruginya menjadi mines. maka memilih saham nomer satu lebih menguntungkan dari pada memilih saham nomer dua. Karena dengan modal yang sama memiliki peluang keuntungan yang cukup besar namun memilki peluang resiko kehilangan uang lebih kecil.

6. Memiliki mental /mindset yang benar dan tepat

Saat memiliki mindset yang benar saat investasi saham,maka naik turunnya saham tidak berpengaruh pada anda,lantas mindset apa yang harus kita miliki saat membeli saham?

kita membeli saham itu bukan untuk meramalkan naik turunnya harga saham tersebut namun kita membeli saham tujuannya untuk memiliki perusahaan yang bisa bertumbuh dan memiliki kemampuan bangkit dari segala kondisi, maka saat harga pasar ambruk maka kita mendapat keuntungan dengan membeli perusahaan bagus dengan harga jauh lebih murah

intinya fokus kita pada perusahaannya yang sahamnya kita beli,dengan demikian kita pun bisa mempelajari kinerja,cara perusahaan itu berjalan,laporan keuangan yang terus memberi keutungan atau tidak dan kemapuan perusahaan untuk berkembang dan memiliki prospek bagus di masa datang.

Sedangkan bila fokus kita pada kinerja harga saham ini jauh lebih beresiko karena tidak ada manusia yang bisa menebak gejolak harga pasar saham.

7. Pahami aturan main dari investasinya

Mungkin di awal bagi kamu tidak membaca term and condition cara bermain saham dengan bagus.. namun memiliki pengetahuan untuk membaca tidak ada salahnya kamu harus bisa cekatan dan memiliki insting yang tajam saat bermain invesatinya. Jika kamu sudah memahami aturan main investasi pasti kamu akan memiliki profit atau keuntungan banyak.

8. Pantau terus kinerja saham sesuai perencanaan atau melenceng jauh

Saat kamu memantau kinejra saham itu ibaratnya kamu memiliki peluang untuk perencanaan yang matang agar tidak melenceng jauh. Contoh saat kamu ingin membeli saham emas atau batu bara, namun kamu tau kinerja saham ini bakalan bisa jatuh di karenakan ada berita negatif atau sedang turun pasar.. nah karena itu kamu harus pantau terus kinerjanya 1 tahun mendatang, 3 tahun mendatang, dan 5 tahun mendatang pergerakan kurvanya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel